0

Hasil Review Tugas Besar RPL 1 TA. 2014/2015

Posted by jujur on 9:59 AM



Review Analisis Data (ERD)

1.    Pembentukkan ERD masih berorientasi pada proses atau dokumen bukan terhadap entitas yang diwakili.
2.    Penggunaan relasi lemah dan entitas lemah tidak tepat. Pahami kembali penggunaan dua hal tersebut.
3.    Terdapat beberapa ERD yang nama relasinya tidak dituliskan atau penamaannya tidak tepat untuk relasi many to many. 
4.    Apabila atribut tidak lengkap pada ERD maka buatlah kamus data ERD.
5.    Pada analisis data, banyak relasi dan kardinalitas yang tidak sesuai dengan analisis prosedur yang berjalan.
6.    Pertimbangkan dengan baik apakah entitas pelanggan akan ada atau tidak pada ERD yang dibangun.
7.    Penggunaan konsep gen-spec tidak tepat. Entitas hanya boleh dispesialisasikan apabila antar entitas yang dispesialisasikan mempunyai atribut yang berbeda. Sebagai contoh entitas pegawai dispesialisasikan menjadi koki, kasir, dll padahal antar entitas hasil spesialisasi tidak mempunyai atribut yang berbeda.
8.    Penentuan kardinalitas didasarkan pada jumlah data yang bisa disimpan pada entitas dan harus dilihat secara bolak-balik antar entitas yang saling berelasi.
9.    Banyak kelompok yang atribut kuncinya tidak digarisbawahi.
10.  Entitas pada ERD harus saling berelasi (tidak boleh terpisah).
11.  Setiap entitas ada baiknya mempunyai atribut kunci (untuk entitas kuat) atau diskriminator (untuk entitas lemah).
12.  Perhatikan teori tentang penggunaan konsep agregasi pada ERD beserta syarat terjadinya agregasi.

Review Analisis Kebutuhan Fungsional (Diagram konteks, DFD, Kamus Data DFD, dan Spesifikasi Proses)
1.    Jumlah entitas luar tidak sesuai dengan deskripsi kerja yang diberikan.
2.    Pihak yang melakukan input data pada DFD tidak sesuai dengan deskripsi kerja pegawai.
3.    Breakdown DFD terlalu detail (sampai level input data x).
4.    Penggunaan simbol pada kamus data DFD masih terdapat banyak kesalahan (contoh: simbol {} dengan simbol []). Baca kembali buku DFD yang sudah di-copy.
5.    Masih banyak kelompok yang tidak membuat administrator sebagai entitas luar pada diagram konteksnya. Kalau tidak ada administrator, siapa yang bertanggung jawab dengan penambahan data pengguna dan hal-hal yang membutuhkan izin khusus. Pahami level user pada mata kuliah IMK.
6.    Keterlibatan pelanggan terhadap sistem seringkali tidak sesuai dengan Diagram konteks dan DFD terutama dalam hal pemesanan dan kuesioner.
7.    Input dan Output pada diagram konteks tidak lengkap dan tidak sesuai dengan breakdown DFD level berikutnya.
8.    Jumlah data store pada DFD tidak sama dengan hasil dari analisis data.
9.    Penamaan proses pada DFD terlalu umum, contoh: proses tambah, proses ubah, dan lain-lain.
10.  Proses yang terdapat pada DFD masih terfokus hanya pada operasi CRUD (Create, Retrieve, Update, Delete) sedangkan pada sistem yang dibangun tidak hanya operasi tersebut yang dibutuhkan.
11.  Konsep grouping data dan proses masih banyak yang tidak digunakan. Sebagai contoh untuk data login masih banyak kelompok yang menuliskan username, password di DFD.
12.  Penomoran proses pada DFD perlevelnya masih ada yang tidak tepat. Bahkan terdapat DFD yang prosesnya tidak diberi nomor.
13.  DFD tidak dibagi-bagi berdasarkan jenis pengguna. Jadi tidak ada istilah DFD untuk koki dan lain-lain.
14.  Garis pada diagram konteks dan DFD tidak menempel dengan baik.
15.  Garis data baik keluar dari data store atau masuk ke data store seharusnya tetap berupa data.
16.  Data yang berbeda harus diberi nama yang berbeda, contoh data untuk yang ditambah akan berbeda dengan data yang dihapus.
17.  Informasi atau laporan hanya untuk entitas luar yang berwujud manusia, selain itu garis keluar berupa data.
18.  Breakdown DFD pada level berikutnya harus lebih dari satu proses.
19.  Tidak boleh ada output tanpa input untuk entitas eksternal begitupun sebaliknya.
20.  Entitas luar yang berwujud manusia sesuaikan jumlahnya dengan hasil analisis kebutuhan perangkat pikir. Masih ada kelompok yang menggabungkan koki, pelayan, dll menjadi satu entitas luar yaitu pegawai. Satu entitas mewakili satu bentuk tanggung jawab dan hak akses.
21.  Untuk proses login apakah perlu untuk di-breakdown? Kalau perlu seperti apa bentuk breakdownnya. Apabila breakdownnya adalah pengecekan username sebagai proses login.1 dan pengecekan password login.2 maka breakdownnya salah karena pengecekan kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan. 
22.  Simbol garis pada DFD bukan simbol proses sehingga penamaannya jangan menggunakan penamaan proses.

Review Perancangan Data (Skema Relasi, Diagram Relasi, dan Struktur Tabel)
1.    Skema relasi dan diagram relasi tidak menggambarkan FK dan PK. Gunakan tools yang tepat.
2.    Foreign key tidak mengandung references pada struktur tabel.
3.    Penggunaan constraint pada struktur tabel tidak ada atau kurang (contoh: penggunaan unique dan auto increment).
4.    Tipe data pada struktur tabel tidak optimal (contoh: penggunaan char dibandingkan dengan varchar, penggunaan enum tidak dilakukan padahal terdapat atribut yang bisa menggunakan tipe data tersebut).
5.    Arah panah pada diagram relasi seharusnya berasal dari FK menunjuk ke PK, bukan sebaliknya.
6.    Garis relasi di diagram relasi jangan bertumpuk karena akan menimbulkan salah arti pada relasi.
7.    Hasil perancangan data berbeda dengan hasil analisis data.

Review Perancangan Antarmuka dan Pesan
1.    Antarmuka tidak sesuai dengan DFD dan kamus data DFD terutama masalah data input dan output.
2.    Terdapat perancangan antarmuka untuk pelanggan (seperti halaman home yang berisi deskripsi restaurant dan lain-lain) padahal di Diagram konteks dan DFD tidak ada hubungan antara sistem dengan pelanggan.
3.    Penggunaan komponen antarmuka tidak efisien. Sebagai contoh untuk pilihan makanan pada menu yang tidak tepat akan memperlambat proses pemesanan.
4.    Banyak sekali data yang bisa diinput secara otomatis akan tetapi masih diinput secara manual, contoh: tanggal hari ini masih diminta dari komponen datetimepicker.
5.    Banyak kelompok yang tidak membuat perancangan pesan dan laporan.
6.    Pembagian menu yang bisa diakses oleh permasing-masing jenis pengguna harap diperhatikan karena ada kelompok yang menggabungkan semua menu dalam satu halaman perancangan.

Review Presentasi
1.    Hampir seluruh kelompok tidak melakukan presentasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sikap selama presentasi, kerapian, dan cara melakukan presentasi yang lebih menyerupai membaca slide.
2.    Penguasaan materi yang akan dipresentasikan sangat kurang seakan-akan slide baru dibuat pada hari yang sama dengan presentasi.
3.    Untuk menunjuk poin tertentu pada slide, gunakan alat bantu seperti pulpen atau spidol (lebih baik apabila menggunakan pointer). Jangan gunakan jari untuk menunjuk poin di slide.
4.    Banyak kelompok yang belum mengintegrasikan filenya dengan baik dalam satu folder di satu laptop sehingga terjadi proses penyalinan data pada saat presentasi.
5.    Screen harus dalam kondisi duplicate dengan proyektor jangan dalam kondisi extend.


0 Comments

Copyright Jujur Soaloon Sitangang Lipan All rights reserved. Theme by Sitanggang. | Bloggerized by Soalparna.