0
Prototype
Posted by jujur
on
5:06 AM
Prototype
Purwarupa
(bahasa inggris : prototype) adalah bentuk awal, asli, dasar (contoh) atau
standar ukuran dari sebuah entitas, prototype bisa diartikan juga sebagai
bentuk awal nya saja. Prototype bisa
dibilang juga sebuah cetak biru (blueprint) atau model dari sebuah sistem atau
perangkat yang nanti bisa dikembangkan ke depannya.
prototyping
model
prototyping
model adalah suatu proses pembuatan software yang yang bersifat berulang dan
dengan perencanaan yang cepat yang dimana terdapat umpan balik yang
memungkinkan terjadinya perulangan dan perbaikan software sampai dengan
software tersebut memenuhi kebutuhan dari si pengguna. Sedangkan dari beberapa
referensi yang saya temukan,
prototyping model adalah salah satu model sederhana pembuatan software yang dimana mengijinkan pengguna memiliki suatu gambaran awal/dasar tentang program serta melakukan pengujian awal yang didasarkan pada konsep model kerja(working model).
prototyping model adalah salah satu model sederhana pembuatan software yang dimana mengijinkan pengguna memiliki suatu gambaran awal/dasar tentang program serta melakukan pengujian awal yang didasarkan pada konsep model kerja(working model).
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa “Protoype” merupakan suatu perangkat lunak yang
digunakan, sedangkan “Prototyping Model” adalah suatu metode dari pengembangan
perangkat lunak yang digunakan.
kegunaan
dari prototype
- Evaluasi dan feedback pada rancangan interaktif.
– Stakeholder (dalam hal ini user) dapat melihat, menyentuh, berinteraksi dengan prototype.
– Anggota tim dapat berkomunikasi secara efektif.
– Para perancang dapat mengeluarkan ide-idenya.
– Memunculkan ide-ide secara visual dan mengembangkannya.
– Dapat menjawab pertanyaan untuk membantu pemilihan di antara alternatif-alternatif
- Evaluasi dan feedback pada rancangan interaktif.
– Stakeholder (dalam hal ini user) dapat melihat, menyentuh, berinteraksi dengan prototype.
– Anggota tim dapat berkomunikasi secara efektif.
– Para perancang dapat mengeluarkan ide-idenya.
– Memunculkan ide-ide secara visual dan mengembangkannya.
– Dapat menjawab pertanyaan untuk membantu pemilihan di antara alternatif-alternatif
Berikut
ini adalah tahapan dalam pembuatan suatu prototype:
1. Pengumpulan kebutuhan.
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2.
Membangun prototyping.
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
3. Evaluasi protoptyping.
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3
4.
Mengkodekan system.
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
5. Menguji system.
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain
6. Evaluasi Sistem.
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system.
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan. siap untuk digunakan.
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan. siap untuk digunakan.
Kelebihan:
#Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
#Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
#Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system
#Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system
#Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
#Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
#Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
#Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system
#Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system
#Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
kekurangan
prototyping adalah :
1. Pelanggan kadang tidak melihat atau
menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat
lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk
jangka waktu lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat
menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman
yang sederhana untuk membuat prototyping lebihcepat selesai tanpa memikirkan
lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem
3. Hubungan pelanggan dengan komputer
yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik