0
PROSES PEMBENTUKAN PROGRAM DALAM BAHASA C
Posted by jujur
on
7:31 PM
Secara umum, terdapat tiga buah proses untuk membentuk suatu program dengan menggunakan bahasa C, yaitu yang akan diterangkan secara detail pada sub bab berikut.
Kompilator akan menerima masukan kode program dan akan menghasilkan suatu kode objek yang disimpan dalam file objek. File objek tersebut berisi kode-kode mesin yang merupakan terjemahan dari kode program. Dalam sistem operasi Windows, biasanya file objek ini akan berekstensi .obj, sedangkan dalam sistem operasi Unix atau Linux pada umumnya file objek tersebut akan berekstensi .o (secara default dalam Linux akan menghasilkan file a.out).
Pada program di atas, kita menggunakan fungsi printf() yang merupakan fungsi pustaka (library function) yang telah disediakan oleh kompilator dalam file <stdio.h>. Di sini berarti kita menggunakan file lain untuk menjalankan kode program kita. Maka dari itu, file objek yang dihasilkan dari proses kompilasi di atas akan dikombinasikan atau dihubungkan dengan kode objek dari library function bersangkutan. Hal inilah yang disebut dengan proses linking. Adapun proses semacam ini dilakukan oleh program yang dinamakan dengan linker.
FUNGSI printf()
Dalam membuat suatu program komputer, kita tidak akan terlepas dari proses masukan (input ) dan keluaran (output) data. Untuk melakukan hal tersebut, di dalam bahasa C telah disediakan fungsi pustaka, yaitu fungsi printf() yang berguna untuk menampilkan keluaran data dan fungsi scanf() yang berguna untuk membaca masukan data. Adapun prototipe dari kedua fungsi tersebut dapat Anda lihat di bawah ini.
Adapun sintak programnya adalah seperti yang tertera di bawah ini.
Apabila dijalankan, program tersebut akan memberikan hasil sebagai berikut :
Sekarang kita akan membuat program yang akan membaca data masukan dari keyboard, yaitu dengan menggunakan fungsi scanf(). Adapun sintak programnya adalah seperti yang tertera di bawah ini.
1. Menuliskan Kode ProgramKode program adalah kumpulan atau runtunan yang digunakan untuk memerintahkan komputer agar dapat menjalankan pekerjaan-pekerjaan tertentu sesuai yang kita kehendaki. Kode program sering juga dinamakan dengan istilah ‘sintak’. Sebagai contoh, berikut ini contoh baris perintah dalam bahasa C.
printf(“Halo semua, apa kabar?”);Perintah di atas akan menampilkan teks “Halo semua, apa kabar?” di layar. Anda tidak perlu bingung dan cemas dengan kehadiran fungsi printf() di atas karena hal tersebut akan kita bahas pada materi selanjutnya dalam buku ini.
2. Melakukan Kompilasi Kode ProgramSampai di sini, komputer belum mengetahui arti kode-kode program yang ditulis dalam bahasa C tersebut karena komputer hanya mengenal instruksi-instruksi biner yang dikenal dengan bahasa mesin. Maka dari itu kita membutuhkan suatu program lain untuk dapat menerjemahkan kode program (dalam bahasa C) tersebut ke dalam bahasa mesin. Program seperti inilah yang dinamakan dengan kompilator.
Kompilator akan menerima masukan kode program dan akan menghasilkan suatu kode objek yang disimpan dalam file objek. File objek tersebut berisi kode-kode mesin yang merupakan terjemahan dari kode program. Dalam sistem operasi Windows, biasanya file objek ini akan berekstensi .obj, sedangkan dalam sistem operasi Unix atau Linux pada umumnya file objek tersebut akan berekstensi .o (secara default dalam Linux akan menghasilkan file a.out).
3. Proses LinkingProses terakhir yang terdapat pada pembentukan suatu file eksekusi (executable file) atau file yang dapat dijalankan di komputer adalah proses linking (menghubungkan). Proses ini akan dilakukan secara internal pada saat selesai proses kompilasi.
Pada program di atas, kita menggunakan fungsi printf() yang merupakan fungsi pustaka (library function) yang telah disediakan oleh kompilator dalam file <stdio.h>. Di sini berarti kita menggunakan file lain untuk menjalankan kode program kita. Maka dari itu, file objek yang dihasilkan dari proses kompilasi di atas akan dikombinasikan atau dihubungkan dengan kode objek dari library function bersangkutan. Hal inilah yang disebut dengan proses linking. Adapun proses semacam ini dilakukan oleh program yang dinamakan dengan linker.
FUNGSI printf()
Dalam membuat suatu program komputer, kita tidak akan terlepas dari proses masukan (input ) dan keluaran (output) data. Untuk melakukan hal tersebut, di dalam bahasa C telah disediakan fungsi pustaka, yaitu fungsi printf() yang berguna untuk menampilkan keluaran data dan fungsi scanf() yang berguna untuk membaca masukan data. Adapun prototipe dari kedua fungsi tersebut dapat Anda lihat di bawah ini.
printf(const char * format, ...);Setelah Anda mengetahui konsep dasar dan kerangka dari program dalam bahasa C yang telah diterangkan di atas, sekarang kita akan memulai penulisan kode program dengan menuliskan program yang sangat sederhana. Di sini kita akan menulis kode program di mana program tersebut dapat menampilkan teks ‘Saya sedang belajar bahasa C’ ke layar monitor sehingga kita membutuhkan file header <stdio.h>.
scanf(const char * format, ...);
Adapun sintak programnya adalah seperti yang tertera di bawah ini.
#include <stdio.h>
int main(void) {
/* Mencetak teks ke layar */
printf(“Saya sedang belajar bahasa C”);
return 0;
}
Apabila dijalankan, program tersebut akan memberikan hasil sebagai berikut :
Saya sedang belajar bahasa C
Sekarang kita akan membuat program yang akan membaca data masukan dari keyboard, yaitu dengan menggunakan fungsi scanf(). Adapun sintak programnya adalah seperti yang tertera di bawah ini.
#include <stdio.h>
int main(void) {
/* Mendeklarasikan variabel X yang bertipe int */
int X;
/* Menampilkan teks sebagai informasi bagi pengguna
program (user) */
printf(“Masukkan sebuah bilangan bulat : ”);
/* Membaca data masukan dari keyboard */
scanf(“%d”, &X);
/* Menampilkan kembali data yang telah dimasukkan dari
keyboard */
printf(“Anda telah memasukkan bilangan %d”, X);
return 0;
}