0
ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL
Posted by jujur
on
10:36 AM
Pertemuan Ke-4 :
ORGANISASI
BERKAS SEQUENTIAL
SUB POKOK BAHASAN
1.
Media Penyimpanan
Berkas sequential
2.
Pembuatan berkas
sequential
3.
Retrieval berkas
sequential
4.
Update terhadap
berkas sequential
5.
Berkas turunan
Deskripsi
Mahasiswa mengerti tentang organisasi
berkas sequential serta penggunaannya.
T I K
1.
Mahasiswa dapat
menjelaskan cara pembuatan berkas sequential
2.
Mahsiswa dapat
menjelaskan pengertian retrieval berkas sequential dan menyebutkan contohnya
3.
Mahasiswa dapat
menjelaskan pengertian update berkas sequential dan menyebutkan contohnya
4.
Mahasiswa dapat
menjelaskan pengertian berkas turunan
ORGANISASI BERKAS SEKUENTIAL
Organisasi berkas sekuensial
adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record
record dalam sebuah berkas .
Dalam organisasi berkas
sekuensial, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara
berurutan.
Record pertama ditempatkan pada
posisi pertama dalam berkas, record kedua ditempatkan pada posisi kedua dalam
berkas dan seterusnya.
Begitu pula pada waktu
pengaksesan dan pada waktu berkas ini digunakan sebagai input, record-record
harus diakses secara berurutan.
Beginning file
|
|
Record 1
|
|
|
Record 2
|
|
|
.
|
|
|
.
|
|
|
.
|
|
|
Record I – 1
|
|
|
Record I
|
|
|
Record I + 1
|
|
|
.
|
|
|
.
|
|
|
.
|
|
|
Record N – 1
|
End of file
|
|
Record N
|
Gambar Struktur Sequential file
8
Input
Record 5
4
3
2
Program
Sequential file
2
|
3
|
4
|
5
|
8
|
New
Record Added Here
2
|
3
|
4
|
5
|
8
|
|
Jadi dalam organisasi berkas
sekuensial, bukan berarti bahwa record-record tersebut disimpan dalam urutan
numerik .
Jika kita ingin
menambahkan suatu record pada berkas sekuensial, maka record tersebut akan
tercetak pada akhir berkas .
Organisasi berkas sekuensial dapat terdiri dari
record-record yang berbeda jenis
Contoh
Dalam sistem penggajian terpadu ( intergrated personnel-payroll system)
mempunyai subuah berkas pegawai (
employee file ) yang terdiri dari dua jenis record yaitu :
Personnel record
dan payroll record .
Record-record pada berkas tersebut tidak memerlukan format
dan ukuran yang sama
Pada contoh tersebut ,berkas disortir berdasarkan : EMP-NO ,
REC – TYPE .
Proses
Karena record-record dalam
organisasi berkas sekuensial harus diakses secara berurutan, maka berkas
sekuensial lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive
processing
Keuntungan dan keterbatasan
Adapun keuntungan utama dari
teknik organisasi berkas sekuensial adalah kemampuan untuk mengakses record
berikutnya secara cepat .
Sedangkan
keterbatasan dari organisasi berkas sekuensial adalah kita tidak dapat
mengakses langsung pada record yang diinginkan .
POLA AKSES
Pola akses adalah
penentuan akses berdasarkan field tertentu .
Selama pola akses,
berkas sekuensial dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada
berkas, maka waktu aksesnya sangat baik .
Jadi kita harus menentukan pola
akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan organisasi berkas sekuensial
berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya , jangan sebaliknya .
CONTOH
Berkas gaji yang disusun secara
sequential berdasarkan NIP, hendak diakses berdasarkan NAMA, maka program tidak
baik .
Juga tidak baik mengakses record dengan urutan sebagai
berikut :
NIP ; 15024508 ,NIP ;
15024607
NIP : 15024115 ,NIP :
15028001
Dimana NIP tersebut belum tersortir
Media penyimpanan berkas sequensial
Berkas sequential dapat disimpan
dalam SASD seperti maknetic tape atau pada DASD seperti maknetic disk .
Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD
:
·
Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive
sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan
berkas sequential .
Contoh :
Jika 3 berkas sequential seperti
master file, transaction file dan updata master file yang digunakan oleh sebuah
program, karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu dari ketiga berkas
tersebut disimpan dalam disk .
·
Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu,
selalu disimpan dalam disk .
Contoh
Printer hanya dapat menerima
semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu berkas tersebut disimpan
dalam disk. Jadi bila kita ingin membuat
sebuah berkas laporan maka harus ditetukan dari disk ke printer. Karakteristik
lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat menguntungkan
dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan .
Contoh
Sebuah sistem akan
dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2 disk drive pada
saluran lain. Jika volume data besar
yang dihasilkan oleh sebuah program dari 2 berkas sequential maka akan
menguntungkan bila berkas berkas tersebut diletakan pada peralatan yang
salurannya digunakan bersama sama .
Pembuatan Berkas Sequential
Pembuatan berkas
sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan
pada media penyimpanan .
Pembuatan berkas
transaksi sequential meliputi tugas tugas
;
·
Pengumpulan data
·
Perubahan data dalam bentuk bahasa yand dapat dibaca oleh
mesin .
·
Pengeditan data
·
Pemeriksaan transaksi yang ditolak
·
Penyortiran edit data
Pembuatan Berkas Laporan
Dalam Pembuatan
berkas laporan sequential dikenal 3 jenis record :
¨
Header record
Mencakup report header page
header dan group header Dikenal sebagai informasi pengenal ( identifying information ) .
¨
Detail record
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom .
¨
Footer record
Mencakup report footer page
footer dan group footer Dikenal sebagai informasi ringkasan ( Summary information ) .
Rietrieval Terhadap Berkas Sequential
Record pada berkas
sequential diretrieve secara berurutan, urutan dimana record tersebut ditulis pada berkas
menentukan urutan dimana record tersebut didapat kembali.
Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2 yaitu report generation dan inquiry .
Pada umumnya bekas
sequential diakses dalam model report generation .karena record-record harus
diakses secara berurutan, tentunya lebih efisien mengakses setiap record dari
berkas tersebut.
Inquiry dari berkas sequential
mengalami hambatan karena organisasi berkas ini memerlukan pengaksesan record
secara satu persatu namun ada inquiry yang memerlukan pengaksesan semua record
dari berkas
Contoh :
¨
Beberapa jumlah mahasiswa yang berumur diatas 20 tahun ?
¨
Berapa jumlah pegawai yang mempunyai gaji dibawah Rp
1.000.000.-?
Hit Ratio
Banyaknya record yang harus
diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dibagi dengan banyaknya
record dalam berkas tersebut.
Contoh :
Inquiry NPM : 0028907 memerlukan
pengaksesan record sebanyak 10 dari 100 record yang ada dalam berkas mahasiswa
.
10
Hit Ratio = = 0.1
100
¨
Semakin rendah hit ratio semakin tidak baik bila menggunakan
organisasi sequential
¨
Semakin tinggi hit ratio semakin baik bila menggunakan
organisasi sequential.
Update terhadap berkas sequntial
Telah kita ketahui
bahwa master file berisi data yang relatif tetap tetapi kadang kadang kita
perlu mengadakan perubahan pada berkas tersebut .
Hal ini kita sebut
sebagai proses update
Frekuensi dimana
sebuah master file harus diupdata bergantung pada faktor faktor :
Ø Tingkat perubahan
data
Ø Ukuran dari master
file
Ø Kebutuhan yang
mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file
Ø File activity
ratio
File Activity ratio
Banyaknya record pada master file
yang diupdata dibagi dengan banyaknya record pada master file .
Contoh :
Transaction file Master File
101 Bimo
75 101 Bimo je.A 50
102 Amalia 70 103 seno je.C 30
103 Seno
60 104 Henni je
Z 50
105 Pandu je.D 70
File Activity Ratio
: 1+1= 0.5
4
·
Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses
peng-update-an master file
·
Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master
file, maka semakin sering file tersebut diakses.
·
Semakin sering master file diupdate, semakin tinggi biaya
pemrosesannya.
Kebanyakan berkas sequential
tidak dapat diupdate langsung ditempat,
karena untuk mengupdate biasanya diperlukan berkas baru sebagai pengganti
berkas lama.
Dibawah ini akan ditunjukkan
gambar system flow diagram untuk meng-up-date sebuah berkas sequential.
Old
Sorted Master
Transactions
Rejected New
Transaction Master
Generation File
Selama next cycle pada proses
update, new master file yang sekarang akan menjadi old master file. Menjadi banyaknya master file inilah yang
disebut sebagai Generation file. File
yang mempunyai nama yang sama, tetapi berbeda nomor generasinya. Jika old master sekarang merupakan generasi 1
maka new master berikutnya merupakan generasi 2 new master pada next cycle
menjadi generasi 3 dst
Jenis update
Ada 3 jenis update yang dapat dilaksanakan
pada master file :
·
Insert a new record
·
Delete an existing record
·
Modify an existing record
Menangani Kesalahan
Dalam pelaksanaan update dapat ditemukan beberapa kesalahan
,seperti :
·
Insert record that already exists
·
Delete a record that does not exist
·
Modify a record that does not exist
Contoh :
Master File Trans –Type
101 101 1
102 103 2
1 : Delete
103 105 1 2
: Insert
104 107 3 3
: Modify
101
2
1
File activity ratio :
4
Contoh
Sebuah master file berisi 10 record. Transaksi yang akan diproses adalah sebagai
berikut :
|
Rec-Id
|
Trans – Type
|
|
|
111
|
2
|
|
|
111
|
1
|
|
|
96
|
3
|
|
|
400
|
1
|
1 : Insert
|
|
96
|
1
|
2 : Delete
|
|
111
|
2
|
3 : Modify
|
|
400
|
3
|
|
|
342
|
3
|
|
|
96
|
2
|
|
4
File
activity ratio =
10
DEKLARASI BERKAS SEQUENTIAL DALAM BAHASA COBOL
SELECT [OPTIONAL] filename ASSIGN TO
[implementor-name] …
[ RESERVE
integer AREAS ]
AREA
[ ORGANIZATION
is SEQUENTIAL ]
[ ACCESS MODE is
SEQUENTIAL ]
[ FILE STATUS is
data-name ].